DESTILASI FRAKSIONAL
Destilasi
tunggal menghasilkan pemisahan parsial dari komponen dimana fasa uap diperkaya
dengan zat yang lebih volatil. Dalam destilasi fraksional atau destilasi
bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali
tejadi pemisaan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan itu bila
digambarkan akan menghasilkan gambar berikut:
Gambar
Proses Pengayaan Selama Destilasi Fraksionasi Berlangsung untuk Campuran
n-heksana-n-heptana (Pecsock, 1976:20)
Menurut
gambar di atas, larutan dengan komposisi XB,0 jika dipanaskan sampai suhu T0
larutan ini akan mulai mendidih dan menghasilkan uap dengan komposisi YB,0.
Pengembunan uap ini akan menghasilkan
kondensat dengan komposisi XB,1. Komposisi XB,1 ini sama dengan YB,0 dengan titik didih T1 dan sejumlah kecil uap dikmpulkan. Kondensat kedua mempunyai komposisi XB,2 dan bertitik didih T2. Langkah-langkah proses ini dapat diulang-ulang sampai didapatkan destilat murni dari komponen yang lebih volatil dan residu murni dari komponen yang kurang volatil.
kondensat dengan komposisi XB,1. Komposisi XB,1 ini sama dengan YB,0 dengan titik didih T1 dan sejumlah kecil uap dikmpulkan. Kondensat kedua mempunyai komposisi XB,2 dan bertitik didih T2. Langkah-langkah proses ini dapat diulang-ulang sampai didapatkan destilat murni dari komponen yang lebih volatil dan residu murni dari komponen yang kurang volatil.
Minyak
mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena,
alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks,
untungnya terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya, yakni
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini disebut distilasi
bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan,
maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui
proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.
gambar
distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
·
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler
menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak
mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur
distilasi.
·
Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke
atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang
dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
·
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi
dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan
terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran
suhu tertentu ini disebut fraksi.
·
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik
didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan
fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian
atas menara.
Sebagian
fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak
lainnya untuk proses konversi.
DESTILASI KOLOM TUTUP GELEMBUNG
Gambar
sistem kerja destilasi kolom tutup gelembung
Proses
pengayaan destilasi fraksional di muka akan lebih dijelaskan dengan destilasi
kolom tutup gelembung. Sistem kerjanya dapat dilihat seperti gambar diatas.
Campuran asli dengan susunan XB,0 dan YB,0 dipanaskan
pada bejana dasar (still pot) sampai titik didih. Uap yang dihasilkan melewati
plat 1 kemudian disampingkan dan didinginkan pada tutup gelembung. Plat nomor 1
dijaga pada suhu titik didih cairan yang ada di dalamnya, yang tentu saja lebih
rendah dari titik didih mula-mula yang ada pada bejana dasar. Uap yang ada di
plat 1 didinginkan pada tutup gelembung plat 2, begitu seterusnya sampai plat
ke 4 yang ada di puncak kolom. Kelebihan cairan akan mengalirkan ke plat di
bawahnya melalui pipa. Pendingin ditempatkan di puncak kolom. Ketika sistem
mencapai kesetibangan, komposisi uap dan cairan yang ada pada setiap plat akan
bersesuaian dengan langkah-langkah yang ditunjukkan oleh gambar 4.2. Uap pada
setiap plat berangsur-angsur akan diperkaya dengan komponen yang lebih volatil.
Pertanyaan
yang timbul adalah “Mungkinkah dua komponen dapat dipisahkan pada tingkat
kemurnian yang diinginkan dengan menyediakan plat yang banyak?” Sayangnya
semakin banyak campuran yang tertinggal dalam plat. Pada setiap kali
pengambilan hasil destilasi pada ujung kolom akan mengakibatkan terjadinya perubahan
kesetimbangan pada plat tersebut, yang juga mempengaruhi keadaan kesetimbangan
pada seluruh kolom. Setiap penyimpangan dari keadaan setimbang akan
menghasilkan pemisahan yang kurang efektif. Jumlah plat efektif sama dengan
jumlah angkah pengayaan teoritis dan selalu kurang dari jumlah plat sebenarnya
dalam kolom.
Keefektifan
kolom ditentukan oleh banyak faktor, antara lain: (1) pengaturan materi dalam
kolom; (2) pengaturan temperatur; (3) panjang kolom; (4) dan kecepatan
penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah HETP (Height Equivalent to a Theoritical Plate
= tinggi setara terhadap suatu plat teoritis) atauu disingkat H saja. Harganya dapat dihitung dengan
rumus: H = L/n dengan L = panjang kolom dan n = jumlah plat.
No comments:
Post a Comment